SEKILAS INFO
  • / Laporan Infaq akan dirubah ke tampilan perolehan dan pengeluaran tiap bulan
  • / Perolehan Qurban 1445H : 23 ekor Sapi, 8 ekor Kambing
  • / Siaran langsung dr Mekah, Madinah & Al Aqsa. di Halaman Utama scroll ke paling bawah
  • / Hitung warisan (Ilmu faraid) ada di menu Info Kita
WAKTU :

Lebih baik mana Pergi ke Masjid Al Hidayah Jalan kaki atau Naik Kendaraan ?

Terbit 2 Februari 2022 | Oleh : Hafidz | Kategori : Kat Tausiah
Lebih baik mana Pergi ke Masjid Al Hidayah Jalan kaki atau Naik Kendaraan ?

Al-Hidayah.id Menelaah Tausiyah pagi oleh Ustadz Mursyad,

Semua perintah Allah dan Rasulullah memiliki hikmah besar bagi umat Islam. Tidak hanya perintah, larangan Allah dan Rasul pun terkandung hikmah bagi manusia. Seperti hikmah larangan Rasulullah terhadap sahabat yang hendak memindahkan rumahnya ke dekat masjid. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim mengisahkan tentang Bani Salamah yang meminta izin kepada Nabi untuk menempati tanah kosong yang berdekatan dengan sebuah masjid.

Bani salamah berfikir karena rumah mereka jauh dari masjid maka dengan berpindah ke dekat masjid, mereka akan semakin mudah dalam mendatangi shalat berjamaah. Namun ternyata Nabi tidak mengizinkan niat Bani Salamah tersebut.

Larangan Nabi tidak dengan tanpa alasan. Nabi mengingatkan Bani Salamah sebanyak dua kali untuk tetap di rumah yang letaknya jauh dari masjid. Karena dalam sabdanya Nabi menjelaskan, sesungguhnya pada tiap-tiap langkah menuju ke masjid mengandung keutamaan satu derajat

Inilah alasan Nabi melarang sahabatnya dari Bani Salamah untuk memindahkan rumah di dekat masjid. Sebab semakin jauh jarak yang ditempuh dan besarnya pengorbanan yang dilakukan oleh orang yang beriman dalam mendatangi shalat berjamaah di masjid, semakin besar pula pahala yang diberikan Allah SWT.

Naik Kendaraan

Saat pergi ke masjid, tidak jarang kita menemui keadaan di mana tempat parkir masjid penuh oleh kendaraan. Memang tidak sedikit orang yang pergi ke masjid dengan naik kendaraan. Alasannya adalah agar bisa menghemat waktu/tidak terlambat , tenaga, kesehatan, singgah dari bepergian dll.

Namun kalau kamu khawatir telat shalat jamaah di masjid atau supaya ingin mendapat shaf pertama, fisik tidak kuat karena sakit, maka dibolehkan untuk naik kendaraan seperti motor, mobil, atau sepeda. Perjalanan ke masjid adalah salah satu bentuk infaq fisabilillah. Bagi yang menggunakan kendaraan, diharapkan bensin atau tenaga yang dikeluarkan diganti oleh pahala yang setara.

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)” (QS. Al-Anfal: 60)

Kesimpulannya, naik kendaraan ke masjid dibolehkan jika jarak masjid ke rumah cukup jauh dan khawatir kalau jalan kaki bisa terlambat ikut shalat berjamaah, faktor tenaga atau faktor kesehatan. Namun, jalan kaki masih lebih baik karena memiliki pahala besar. Apapun itu, baik naik kendaraan atau jalan kaki masih jauh lebih baik daripada tidak ke masjid sama sekali untuk ikut shalat berjamaah

SebelumnyaSenyum SesudahnyaMengeraskan Suara ketika Membaca Al-Qur’an yang Terlarang

Tausiyah Lainnya

Radio Al-Hidayah BDS 2

AL-HIDAYAH RADIO
https://www.qurantranslations.net/quran/pdf/id_translation_of_the_meaning_of_the_holy_quran_in_indonesian.pdf