Restraining Box Manual atau kotak perebah sapi manual
Al-hidayah.id – 1/8/2020, Ada yang menarik pada pemotongan hewan kurban yang digelar Masjid Al hidayah BDS 2 Kelurahan sungai nangka kota balikpapan. Alat pemotong khusus digunakan untuk memotong 20 ekor sapi yaitu Restraining Box Manual atau kotak perebah sapi manual
Mekanisme kerja alat khusus pemotong sapi sangat ringkas. Sapi dituntun untuk masuk ke alat. Selanjutnya sapi diikat pada tiang, dan direbahkan. Alat ini tidak menyakiti hewan akan dikurbankan. Apalagi posisi kepala sapi persis di atas saluran air. Sapi pun siap untuk dikurbankan.
Alat khusus ini perdana digunakan oleh Masjid Al Hidayah perum bukit damai sentosa. Warga bisa melihat langsung cara kerja alat pemotongan portable dan sederhana tersebut. Bahkan hanya membutuhkan sedikit orang untuk mengikat sapi. Dulu mau potong ada yang ikat kaki sapi ke kayu. Merobohkan sapi juga begitu sulit. Pakai alat pemotong hewan kurban ini jadi lebih mudah.
Keunggulan alat ini membuat hewan kurban yang akan dipotong tenang atau tidak stres. Hal itu juga berpengaruh terhadap kualitas daging kurban yang di hasilkan. Selain itu, efisiensi waktu dalam merebahkan sapi. Risiko sapi lepas atau ngamuk lebih kecil. Sapi yang dipotong dalam keadaan stres tidak baik pada kualitas daging.
Lihat : Daftar qurban sapi atau kambing dan shohibul qurban 1442 H dan 1443 H
Restraining Box Manual atau kotak perebah sapi manual ini sebenarnya bisa dibuat pada bengkel las umum dan banyak masjid sekitar balikpapan dan instansi pemerintahan (kelurahan) belajar teknik merebahkan dan pemotongan qurban, ada juga yang belajar lewat video(bag1) atau kanal youtube(bag2) ini . Alhamdulillah dengan alat ini 20 sapi bisa selesai sekitar jam 11 siang dan Para Jawara (sebutan para penyembelih / merobohkan sapi ) masih punya waktu istirahat setiap selesai penyembelihan yaitu pada saat tunggu gerobak sapi dan accessories lain seperti tali. Dari tahun ke tahun akan ada penyempurnaan untuk teknik merobohkan sapi sehingga waktu lebih cepat, sapi uqrban tidak tersiksa dan para Jawara tidak capek