SEKILAS INFO
  • / Laporan Infaq akan dirubah ke tampilan perolehan dan pengeluaran tiap bulan
  • / Perolehan Qurban 1445H : 23 ekor Sapi, 8 ekor Kambing
  • / Siaran langsung dr Mekah, Madinah & Al Aqsa. di Halaman Utama scroll ke paling bawah
  • / Hitung warisan (Ilmu faraid) ada di menu Info Kita
WAKTU :

Berhati-hati itu Ciri Orang Bertakwa

Terbit 26 Februari 2022 | Oleh : Hafidz | Kategori : Kat TausiahKisah Sahabat
Berhati-hati itu Ciri Orang Bertakwa

Al-hidayah.id, Menelaah Tausiyah ba’da subuh (26/2) oleh Ustadz Mursyad.
Jamaah subuh yang di Rahmati Allah SWT. Suatu saat khalifah (Umar bin Khattab RA) bertanya pada sahabatnya sekaligus sebagai penasehatnya Ubay (Ubay bin Ka’ab adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Ubay merupakan sahabat yang mampu menghafal Al-Qur’an. Dia dipercaya menjadi sekretaris Nabi untuk penulisan wahyu dan surat-surat Nabi)

“Wahai Ubay, apa makna takwa?” tanya Khalifah.
Ubay yang ditanya justru balik bertanya. “Wahai khalifah, pernahkah engkau berjalan melewati jalan yang penuh duri? Kalau berjalan di situ, bagaimana bersikap? Apakah pulang lalu tidak berani berjalan di situ?” tanya Ubay.
Setelah berpikir sejenak, Khalifah mengatakan, dia akan terus berjalan di situ untuk mencapai tujuan, tetapi harus berhati-hati.
Ubay lantas berkata, “Itulah hakikat takwa.”

Demikian petikan dialog singkat, tetapi sarat makna, dua sahabat Rasulullah ﷺ yang kembali dituturkan oleh Ustad Mursyad dalam tausiyah pagi, dapat kita ambil pengertian bahwa dalam menjalankan hidup adalah kita harus berhati-hati, berhati-hati menjaga lisannya, berhati-hati dalam menjaga tangannya dan sebagainya sehingga kita selamat dunia dan akhirat.
Banyak sekali ayat-ayat Al-quran yang diawali dengan Ya ayyuhalladzina amanu dan dilanjutkan dengan perintah artinya supaya kualitas hidup manusia itu lebih meningkat lagi, Jangan cukup beriman saja tapi tingkatkan kualitas keimanannya.

يَا بَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ – ٢٦

Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat. (surah Al A’raf ,26)

Pada ayat ini, Allah SWT menyeru kepada anak cucu Adam dan memberi peringatan terhadap nikmat yang telah dianugerahkan-Nya supaya senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.

Ada pakaian yang jauh lebih baik daripada pakaian lahiriah yaitu pakaian takwa. Pakaian ini bersifat rohaniah yang dapat menghimpun segala kebaikan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam Riwayat Abu Ya’la dari Abu Sa’id: “Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah, karena sesungguhnya takwa itu menghimpun segala kebaikan”.

Pakaian taqwa adalah pakaian yang menghiasi hati manusia bukan sekedar penutup aurat dan penghias diri. Dengan pakaian taqwa hati manusia akan bercahaya. Sehingga dapat menentukan sikap dan tekad yang kuat untuk berbuat kebaikan dan menjauhi kemaksiatan. Orang yang bertaqwa akan mendapatkan Kemenangan, didalam surga akan mendapatkan kebun, taman yang indah dengan buah-buahan segar dan ditemani Pasangan hidup yang Sebaya.

SebelumnyaHarta Kita yang Sebenarnya Adalah … SesudahnyaPeringatan Isra Mi'raj Via Zoom Diikuti Santri TPA Al-Hidayah BDS 2 Bersama Ustadz Mursad

Tausiyah Lainnya

Radio Al-Hidayah BDS 2

AL-HIDAYAH RADIO
https://www.qurantranslations.net/quran/pdf/id_translation_of_the_meaning_of_the_holy_quran_in_indonesian.pdf