Jamaah Masjid Al Hidayah Adalah Pelayan Tamu – Tamu Allah SWT
Al-hidayah.id, Menelaah tausiyah ba’da subuh oleh Ustadz Mursyad.
Ada seorang wanita tua berkulit legam. Namanya tidak terkenal di kalangan sahabat. Beberapa ulama ahli sejarah juga tidak mengetahui persis nama aslinya. Ia lebih dikenal dengan panggilan Ummu Mahjan.
Ia pun bukan sahabiyah yang ikut terjun ke medan jihad atau menghafal ribuan hadis. Amalannya sederhana, mengumpulkan daun yang jatuh di sekitar masjid. Lalu ia bersihkan dan membuangnya ke tempat sampah. Ia melakukan hal yang sama dari hari ke hari. Amalannya istiqamah meski dianggap hal yang kecil.
Perbuatan kecil itu bernilai besar di mata Rasulullah SAW. Ummu Mahjan mendapatkan perhatian yang spesial dari Nabi SAW. Rasululullah secara khusus mendoakan Ummu Mahjan yang telah meninggal. Siapa yang tidak ingin didoakan Rasulullah yang pasti dijabah oleh Allah SWT.
Seperti dikisahkan dalam buku 100 Muslim Terhebat Sepanjang Masa, Rasulullah SAW sempat menegur para sahabatnya ketika mendengar Ummu Mahjan meninggal. Tentunya yang membuat Rasulullah SAW menegur para sahabat bukan perkara meninggalnya Ummu Mahjan. Marahnya Rasulullah SAW karena tidak diberi tahu oleh para sahabatnya atas meninggalnya Ummu Mahjan.
Begitu istimewanya Ummu Mahjan di mata Rasulullah sampai-sampai kekasih Allah SWT itu menegur para sahabatnya untuk masalah yang tidak ada kaitannya dengan akidah atau ahlak.
Teguran Nabi Muhammad SAW kepada para sahabatnya itu dikisahkan dalam hadis Abu Hurairah RA bahwasanya ada sorang wanita berkulit hitam yang biasanya membersihkan masjid. Suatu ketika Rasulullah merasa kehilangan wanita tersebut. Lalu Beliau SAW bertanya kepada para sahabat, yang kemudian menjawab, “Ia telah wafat, ya Rasulullah.”
Mendengar jawaban dari salah satu sahabatnya itu Rasulullah berkata, “Mengapa kalian tidak memberitahukan hal itu kepadaku?” Saat itu para sahabat tidak memandang Ummu Mahjan sebagai sosok yang penting.
Rasulullah SAW kemudian bersabda, “Tunjukkan kepadaku di mana kuburannya!” Lalu para sahabat bergegas menunjukkan kuburannya kepada Rasulullah SAW. Setelah sampai di makamnya kemudian Rasulullah mendoakan Ummu Mahjan.
Ummu Mahjan sendiri tidak memiliki harta berupa keturunan dan benda berupa kekayaan. Ummu Mahjan juga adalah seorang wanita yang sudah lanjut usia, namun semangat dan kecintaannya terhadap kebersihan masjid patut dijadikan contoh.
Meski sudah memasuki usia renta, Ummu Mahjan menyadari dirinya masih punya kewajiban terhadap akidahnya dan masyarakat Islam. Kerena sadar akan keadaannya tidak akan sanggup ikut berperang melawan musuh-musuh Allah SWT, Ummu Mahjan melakukan apa saja yang bisa dia kerjakan, meski hanya sebagai petugas kebersihan. Menjadi petugas kebersihan dinilainya sebagai bagian dari iman karena kebersihan adalah sebagian dari iman.
Kebersihan Masjid Al Hidayah bukan hanya menjadi tanggung jawab marbot saja, namun menjadi tanggung jawab kita bersama termasuk jamaah masjid, Semoga tamu-tamu Allah merasa lebih nyaman saat beribadah di Masjid Al Hidayah.
Rasulullah SAW bersabda:
اَلْمَسْجِدُ بَيْتُ كُلِّ تَقِيٍّ وَتَكَفَّلَ اللهُ لِمَنْ كَانَ الْمَسْجِدُ بَيْتَهُ بِالرُّوْحِ وَالرَّحْمَةِ وَالْجَوَازِ عَلَى الصِّرَاطِ اِلَى رِضْوَانِ اللهِ اِلَى الْجَنَّةِ.
Masjid itu adalah rumah setiap orang yang bertaqwa, Allah memberi jaminan kepada orang yang menganggap masjid sebagai rumahnya, bahwa ia akan diberi ketenangan dan rahmat serta kemampuan untuk melintasi shiratal mustaqim menuju keridhaan Allah, yakni surga (HR. Thabrani dan Bazzar dari Abud Darda RA).