SEKILAS INFO
  • / Perolehan lelang sumur bor Rp. 88.3jt
  • / Laporan Infaq akan dirubah ke tampilan perolehan dan pengeluaran tiap bulan
  • / Perolehan Qurban 1445H : 23 ekor Sapi, 8 ekor Kambing
  • / Siaran langsung dr Mekah, Madinah & Al Aqsa. di Halaman Utama scroll ke paling bawah
WAKTU :

Kisah Tiga Orang Bani Israel

Terbit 14 April 2022 | Oleh : Hafidz | Kategori : Kat Tausiah
Kisah Tiga Orang Bani Israel

Al-hidayah (13/4) kajian kisah Islam yang disampaikan oleh Ust. Nasrul Hamdi, Lc, MA, Ada tiga orang dari Bani Israil yang berada di satu kota, dan saling mengenal satu sama lainnya. Masing-masing dari mereka mempunyai cacat di tubuhnya. Yang satu terkena penyakit kulit, yang kedua menjadi botak dan yang ketiga dalam keadaan buta. Di sisi lain, mereka juga diuji dengan kemiskinan tanpa mempunyai harta apapun.

Sebagaimana dijelaskan dalam Shahih Bukhari karya Imam Bukhari. Kitab Ahadisil Anbiya’, bab hadis tentang orang berpenyakit lepra, orang buta dan orang botak di Bani Israil. Dari Abu Hurairah yang pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda; “Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil, yaitu: penderita lepra, orang berkepala botak, dan orang buta. Allah ingin menguji mereka bertiga, maka diutuslah kepada mereka Malaikat.” Ini untuk menguji apakah mereka bersyukur atau kufur atas nikmat Allah Swt.

– Orang pertama menderita penyakit kulit/kusta (Abrash).
– Orang kedua berkepala botak (Aqra’).
– Orang ketiga buta (A’ma).

Orang sakit kulit,

Malaikat tersebut telah mendatangi orang yang berpenyakit kusta dan bertanya kepadanya, “Apakah yang paling engkau sukai?”
Jawab sang penyandang kusta, “Warna yang bagus serta kulit yang baik dan sembuh dari kotoran yang menyebabkan manusia memandang jelek kepadaku.”

Maka malaikat itu menyapunya dan lalu hilanglah penyakit itu dan diberi warna serta kulit yang baik. Malaikat bertanya lagi, “Harta apakah yang paling engkau sukai?”
Ia menjawab, “Unta atau sapi.” Maka malaikat memberikan unta yang sedang mengandung sepuluh bulan dan mendoakan orang yang berpenyakit kusta tersebut.

Orang sakit rambut rontok,

Kemudian malaikat mendatangi orang yang berpenyakit rambut rontok lalu bertanya, “Apakah yang paling engkau sukai?”.
Lelaki kedua menjawab, “Rambut yang bagus dan sembuh dari penyakit yang menyebabkan manusia memandang jelek padaku.” Maka malaikat membersihkannya lalu hilanglah penyakit itu serta diberikan rambut yang baik.

Malaikat bertanya lagi, “Harta apakah yang paling Engkau sukai?” Ia menjawab, “Sapi,”. Maka ia diberikan sapi yang sedang bunting serta mendoakannya pula.

Orang buta,

Kemudian malaikat datang ke orang buta, “Apakah yang paling engkau sukai?”
Ia menjawab, “Aku ingin Allah mengembalikan penglihatanku semoga aku dapat melihat manusia. Malaikat meyapu matanya dan Allah mengembalikan penglihatannya.

“Harta apakah yang paling kamu sukai?” tanya malaikat. Jawab si buta, “Kambing biri-biri,” Maka dia diberikan seekor biri-biri yang telah melahirkan anak lalu mendoakan si buta agar selalu mendapat barakah Allah Swt.

Maka, kedua lelaki (berpenyakit kusta dan rambut rontok) mengurusi kelahiran unta dan sapi begitu juga dengan lelaki buta. Setelah sekian lama, lelaki yang berpenyakit kusta telah memiliki satu lembah berisi unta, sedang lelaki berambut rontok telah memiliki lembah berisi sapi dan lelaki buta telah memiliki satu lembah berisi kambing biri-biri.

Orang sakit kulit,

Selang beberapa waktu, malaikat kembali mendatangi lelaki yang berpenyakit kusta dengan menjelma sebagaimana keadaan lelaki sebelumnya (berpenyakit kusta).

Ia mengadu kepada lelaki tersebut, “Aku seorang lelaki miskin yang telah kehabisan bekal sewaktu aku bermusafir. Aku tidak mempunyai tempat untuk mengadu pada hari ini selain pada Allah dan pada Engkau. Aku memohon padamu demi yang telah memberikan padamu warna serta kulit yang baik juga harta seekor unta yang dapat membantuku meneruskan perjalananku.

”Aku mempunyai banyak tanggungan,” jawab mantan penyandang kustal.
Malaikat menjawab, ”Aku rasa aku mengenalimu. Bukankah dulu kau berpenyakit kusta dan manusia memandang jelek kepadamu? Bukankah dulu kau orang fakir lalu Allah megaruniakan harta kepadamu ?”
”Aku mewarisi harta ini dari orangtuaku,” jawab lelaki.
Malaikat menjawab, ”Sekiranya kamu berdusta, Allah akan menjadikanmu seperti keadaanmu sebelum ini.”

Orang sakit rambut rontok,

Malaikat pun mendatangi si rambut rontok serta melakukan hal yang sama, menjelma menyerupai keadaan seperti sebelum si lelaki kaya raya. Jawaban si rambut rontok pun senada. Ia enggan memberikan sebagian hartanya pada malaikat yang menjelma tersebut. Malaikat pun mendoakan agar Allah mengembalikan keadaannya seperti semula.

Orang buta,

Terakhir, malaikat mendatangi si buta. Lalu mengadu,”Aku seorang lelaki pengembara yang miskin. Aku telah kehilangan kendaraan sewaktu aku mushafir. Maka aku tidak mempunyai tempat untuk mengadu melainkan kepada Allah dan engkau. Aku memohon darimu demi Yang telah mengembalikan penglihatanmu seekor kambing biri-biri yang bisa meneruskan perjalananku.”

Lelaki tersebut menjawab, ”Aku sebelum ini adalah lelaki buta. Allah telah mengembalikan penglihatanku. Oleh karena itu, ambilah apa yang engkau mau dan tinggalkan apa yang tidak engkau mau. Demi Allah, aku tidak akan mencegah dan mengungkit kembali pemberianku padamu untuk kau ambil karena Allah.

”Jagalah hartamu. Sesungguhnya kamu telah diuji oleh Allah. Allah telah meridhaimu dan membenci dua orang sahabatmu,” jawab malaikat.

semoga kita dapat memetik hikmah dari kisah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim ini

Footnote:
– Shahih Bukhari No. 3205 dan Shahih Muslim No. 5265 [Ensiklopedi Hadits, Lidwa Pusaka]
– Shahih Bukhari 4/171 (Dar Thauq an-Najah, 1422H) dan Shahih Muslim 4/2275 (Dar Ihya’ at-Turats al-Arabi, Beirut) [al-Maktabah asy-Syamilah]
– Perawi (Ishaq) berkata, “atau sapi”. Perawi ragu antara orang yang berpenyakit kusta ataukah yang berkepala botak, yang satu berkata “Unta” dan yang lainnya berkata “Sapi”.

SebelumnyaNabi Muhammad ﷺ Hijrah ke Thaif SesudahnyaPintu Surga Ar Rayyan khusus Orang Berpuasa

Tausiyah Lainnya

Radio Al-Hidayah BDS 2

AL-HIDAYAH RADIO
https://www.qurantranslations.net/quran/pdf/id_translation_of_the_meaning_of_the_holy_quran_in_indonesian.pdf