Menulis/Bicara Baik atau Diamlah

Al-hidayah.id, Menelaah tausiyah ba’da subuh (7/3) oleh Ustadz Mursyad
Jamaah subuh yang di Rahmati Allah SWT. Keimanan pada Allah SWT bukan hanya di wujudkan dalam ibadah pada Allah SWT, sedikitnya ada 3 hadits Rasulullah ﷺ yang mengkaitkan keimanan dengan kehidupan sosial, kehidupan sehari-hari kita dengan masyarakat.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
1.”Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam”
2. “Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya”
3. “Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR Bukhari Muslim)

Ada tiga hal penting yang dikemukakan Rasulullah SAW dalam hadis yang teramat mulia ini.

Pertama, keharusan menjaga Lisan / Tulisan .
Keimanan kepada Allah bukan hanya dalam bentuk shalat, puasa tetapi melalui ucapan atau komunikasi dengan orang lain dengan baik kalau tidak bisa lebih baik diam.

sekarang ini di media sosial seperti Whatsapp, begitu mudah kita menorehkan kata (sebagai ganti ucapan lisan) di Whatsapp dan jejaring sosial, sejatinya tetap menjaga dalam kerangka saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran, Seseorang yang ingin menulis / berbicara sesuatu hendaknya dia pikir-pikir dahulu. Jika terlihat tidak ada bahaya yang ditimbulkan, ia boleh menulis . Namun, jika ada tanda-tanda bahaya atau ragu-ragu, sebaiknya diam.

Perlu diingat di dunia ini ada satu pintu yang sulit dibuka, yaitu pintu hati yang terbuka untuk memaafkan..ada satu tali yang tidak boleh terputus, yaitu tali silaturahmi.. karena kedua hal tersebut yang akan mendukung damainya hati dihadapan Allah SWT

Kedua, keharusan menghormati tetangga .
Di samping memperhatikan perkataan, kita harus berusaha menghormati tetangga, baik tetangga muslim maupun non-muslim. Lemah lembut dalam perkataan dan perbuatan serta tidak memberikan gangguan baik berupa perkataan dan perbuatan. kita di anjurkan berbuat baik kepada mereka karena kehidupan kita sehari-hari tidak lepas dengan tetangga, jika perlu bantuan yang berperan aktif pertama adalah tetangga.

Ketiga, keharusan memuliakan tamu
Kita juga berusaha memuliakan tamu dengan wajah senyum dan ceria, mengucapkan salam kepada tamu. Sambutan yang sangat hangat ini akan melapangkan hati sang tamu dan membuat kedudukannya terhormat.

Mudah-mudah Allah senantiasa memberikan kesehatan serta bimbingan kepada kita semua sehingga kualitas keimanan kita semakin hari semakin meningkat dan kita menjadi Hamba Allah yang husnul khatimah (akhir yang baik), Aamiin