Allah SWT Pemilik Hidayah Satu-Satunya, Maka Memohonlah
Salah satu hadis qudsi yang mengandung konsep hidayat sungguh layak untuk direnungi dan dijadikan solusi dalam mengarungi kehidupan kita yang penuh gelombang cobaan dan ujian.
Abu Żarr Al-Gifāriy -raḍiyallāhu ‘anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- tentang apa yang beliau riwayatkan dari Tuhannya
“- Wahai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikannya haram atas kamu sekalian; maka janganlah kamu sekalian saling menzalimi.
– Wahai hamba-hamba-Ku! Kamu sekalian itu sesat, kecuali yang Aku beri petunjuk; maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikannya kepada kalian.
– Wahai hamba-hamba-Ku! Kamu sekalian itu lapar, kecuali yang Aku beri makan; maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikannya kepada kalian.
– Wahai hamba-hamba-Ku! Kamu sekalian itu telanjang, kecuali yang Aku beri pakaian; maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikannya kepada kalian.
– Wahai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kalian itu selalu melakukan kesalahan di waktu siang dan malam, sedangkan Aku mengampuni semua dosa; maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni kalian.
– Wahai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kamu sekalian tidak akan bisa menimpakan mudarat kepada-Ku sehingga dapat membahayakan-Ku, dan kamu sekalian tidak akan bisa memberi manfaat kepada-Ku sehingga bermanfaat bagi-Ku.
– Wahai hamba-hamba-Ku! Jika kamu sekalian yang awal hingga yang akhir, baik dari bangsa manusia maupun dari bangsa jin, bertakwa seperti orang yang paling bertakwa di antara kamu sekalian, maka hal itu tidak akan menambah sedikit pun pada kekuasaan-Ku.
– Wahai hamba-hamba-Ku! Jika kamu sekalian yang awal hingga yang akhir, baik dari bangsa manusia maupun bangsa jin, berkumpul di satu tempat yang luas dan memohon kepada-Ku, kemudian Aku mengabulkan permohonan mereka, maka hal itu tidak akan mengurangi kekayaan yang Aku miliki, melainkan seperti jarum yang dicelupkan ke laut dan diangkat lagi.
– Wahai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya Aku mencatat amal perbuatanmu dan Aku membalasnya, maka siapa yang mendapat kebaikan, maka hendaklah memuji Allah, dan siapa yang mendapat selain itu, maka hendaklah ia tidak mencela kecuali dirinya sendiri.” (HR. Muslim )