Keutamaan kota Madinah dan Bersabar untuk mendapatkan Syafaat Nabi ﷺ di Hari Kiamat
Al-Hidayah.id Kota Madinah adalah salah satu dari dua kota suci bagi umat Islam. Mungkin kita telah mengetahui keutamaan kota Madinah. Kita juga perlu tahu bahwa ternyata ada juga “ujian kota Madinah” yaitu ujian berupa kesusahan dan penyakit yang mungkin dihadapi oleh sebagian orang yang tinggal di Madinah. Tentunya ujian ini akan meningkatkan derajat dan pahala bagi mereka yang bersabar dan lulus ujian ini.
Sebagai gambaran awal, kota madinah memiliki cuaca yang ekstrim. Saat musim dingin, cuaca sangat dingin mencapai minus derajat dan jika musim panas, cuaca sangat panas, dimana suhu bisa mencapai 50 derajat ke atas.
Ujian dan “kerasnya” kota Madinah, Hal ini telah diberitakan oleh Rasulullah ﷺ bahwa apabila tinggal Kota Madinah, ada ujian cobaan dan kesusahan. Jika ia bersabar maka ia akan mendapat syafaat dari Rasulullah ﷺ. Hadits berikut ini disampaikan oleh Ust Subhan di Kultum pagi ba’da subuh (9/5).
Rasulullah ﷺ bersabda,
لَا يَصْبِرُ عَلَى لَأْوَاءِ الْمَدِينَةِ وَشِدَّتِهَا أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِي إِلَّا كُنْتُ لَهُ شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَوْ شَهِيدًا
“Tidaklah seseorang dari umatku sabar terhadap cobaan Madinah dan kerasnya (kesusahannya), kecuali aku akan memberikan syafa’at padanya atau menjadi saksi baginya pada hari Kiamat.” [HR. Muslim]
Rasulullah ﷺ bersabda,
“”Aku menjadikan kota Madinah sebagai tanah haram, yaitu antara kedua bukitnya yang berbatu-batu hitam. Jangan ditebang pepohonannya, dan jangan pula dibunuh hewan buruannya.” Dan beliau juga bersabda: “Kota Madinah lebih baik bagi mereka jika sekiranya mereka mengetahuinya. Orang yang meninggalkan kota itu karena tidak senang kepadanya, maka Allah akan menggantinya dengan orang yang lebih baik daripadanya. Seorang yang betah tinggal di kota itu dalam kesusahan dan kesulitan hidup, maka aku akan memberinya syafa’atku atau menjadi saksi baginya di hari kiamat nanti.” [HR. Muslim, No. 2426]
Kita diperintahkan bersabar untuk tinggal di Madinah. Bahkan jika ada yang meninggal di Kota Madinah baik karena sakit atau yang lain kemudian ia bersabar maka ia akan mendapat syafaat.
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah ﷺ bersabda,
لَا يَصْبِرُ أَحَدٌ عَلَى لَأْوَائِهَا فَيَمُوتَ إِلَّا كُنْتُ لَهُ شَفِيعًا أَوْ شَهِيدًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا كَانَ مُسْلِمًا
“Tidaklah seseorang sabar terhadap kesusahannya (Madinah) kemudian dia mati, kecuali aku akan memberikan syafa’at padanya, atau menjadi saksi baginya pada hari Kiamat. Jika dia seorang Muslim.” [HR. Muslim]
Ujian berupa kesusahan dan penyakit yang muncul bagi orang yang datang kemudian tinggal di kota Madinah bisa berupa kesulitan mencari mata pencaharian atau bisa berupa penyakit yang muncul akibat cuaca yang ekstrim semisal demam. Hal inilah yang dirasakan oleh para sahabat muhajirin tatkala pindah hijrah ke kota Madinah, mereka mendapat ujian kota madinah.
Para sahabat muhajirin kesulitan mencari mata pencaharian, karena sahabat muhajirin mata pencaharian utama mereka di Mekkah adalah berdagang, sedangkan kota Madinah adalah kota perkebunan. Sahabat muhajirin kurang tahu cara bercocok tanam dan berkebun.
Beberapa sahabat muhajirin terkena penyakit tatkala hijrah ke Madinah karena belum bisa menyesuaikan diri dengan cuaca Madinah, beberapa dari mereka terkena demam.
Jadi “ujian” kota Madinah ini bukan hanya orang non-Arab yang kena, tetapi orang Arab pun ikut terkena ujian ini. Dalam hadits disebutkan bahwa orang-orang dari suku ‘Ukl dan ‘Urainah terkena penyakit tatkala datang ke Madinah karena tidak tahan dengan cuaca kota Madinah.
Ujian kota Madinah ini berlaku sampai hari Kiamat, sebagai penjelasan Imam An-Nawawi rahimahullah, beliau berkata:
قال العلماء وفي هذه الأحاديث المذكورة في الباب مع ما سبق وما بعدها دلالات ظاهرة على فضل سكنى المدينة والصبر على شدائدها وضيق العيش فيها وأن هذا الفضل باق مستمر إلى يوم القيامة
“Para Ulama menjelaskan bahwa hadits yang disebutkan (tentang kota Madinah) pada bab sebelumnya menunjukkan dalil yang jelas tentang keutamaan tinggal di kota Madinah dan bersabar atas ujian dan kesusahan hidup di kota Madinah. Keutamaan kota Madinah ini berlaku terus-menerus sampai hari kiamat.” [Syarh Shahih Muslim 9/151, Dar Ihya’ At-Turats]
Semoga kaum Muslimin bisa segera mengunjungi kedua kota suci, Mekkah dan Madinah dan mendapatkan berbagai keutamaannya. Aamiin.
sumber : dikutip juga dari muslim id oleh dr rahaenul